Merokok dan Gaya Hidup di Era Milenial

,

Merokok rasanya akhir akhir ini sudah menjadi bagian dari gaya hidup aku tapi bukan kebutuhan. Ya kok bisa jadi lifestyle ?

Jadi begini aku sebenernya bukan perokok yang aktif dalam tanda kutip “perokok berat yang kecanduan buat ngerokok setiap hari, apalagi habis 1 pack sehari” Tapi aku sendiri bisa dibilang “Social Smoker & Mood Smoker”.

Pasti kalian tanya apalagi itu ? atau mungkin sebagian dari kalian udah tau.

Sebagai anak muda yang aktif dan kreatif dalam berkarya tentu aku memiliki beberapa hobi salah satunya menulis, dan di dalam menulis aku mencurahkan ide dan pemikiran. Dan dibalik mencurahkan ide dan pikiran, saya adalah orang yang moody terkadang jadi saya menyukai kopi. Saya sendiri biasanya membuat kopi manual brewing dengan berbagai macam metode v60,syphon, dll untuk menemani saya menulis dan memberikan ide. Dan dibalik kopi saya biasanya menghisap asap tembakau. Nah jadi dibalik hobi hobi saya, aku pribadi menyukai kopi dan rokok sebagai pendampingnya bro. Menurut aku pribadi rokok bukanlah barang yang harus ditakuti apalagi dimusuhi asalkan kita tahu batasan dalam perhari dan rokok bukan musuh karena dibalik tembakau dalam rokok menyimpan manfaat. Jadi menurutku rokok bukan sekedar zat adiktif tapi aku sendiri juga suka menghisap rokok pas lagi menulis atau berkarya 1 – 3 batang (Maks aku batesin 3). Jadi selama kita ngerokok duit kita sendiri dan asapnya gak mengganggu orang lain it’s fine lah kalian merokok.

Nah untuk era milenial sekarang ini pasti kita sering berkumpul sama temen temen membahas sebuah ide dan revolusi di kedai kopi, cafe, resto dan pastinya “sebuah revolusi diawali dengan secangkir kopi” saat kopi datang memancarkan ide dan pemikiran dengan suasana yang terlarut pasti kalian gak akan lupa juga sama rokok untuk kalian hisap. Saling nyodorin (nawarin) rokok ke teman itu sudah lumrah saat kalian kumpul. Jadi ini yang aku maksud social smoker. Merokok Cuma kalau lagi kumpul doang dan memang ada tipe perokok seperti ini ya contohnya aku ini 😀 . Selain itu perokok tipe ini sadar kalau rokok juga dapat membuat suasana lebih akrab dan hangat ketika kita tengah berkumpul. Agaknya, tidak berlebihan jika para perokok sering bilang bahwa ngobrol kurang afdol kalau belum ada rokok.

Begitulah gaya hidup merokok di era milenial ini. Mereka (anak muda) merokok karena suatu produktifitas mereka yang aktif dan kreatif dalam mencipta.

Akhir kata aku ingin haturkan pada kalian para perokok dan sekali lagi aku tekankan tetep hormati mereka yang tidak merokok dengan menjauhkan asapnya baik saat anda berkarya dan bersosialisai. Dan aku pribadi berterima kasih jika minimal kalian sadar hal itu.

Dan akhir kata bagi non smoker jangan pernah hina perokok seperti ini, seperti itu lalu kalian cap mereka dengan label buruk. Pesan saya “jangan pernah hidup di permukaan di dalamnya samudra hidup dengan menilai seseoarang lebih buruk darimu. Jangan tertipu oleh penampilan, pelajarilah segala sesuatu, agar bila sesuatu terasa manis tidak langsung kamu sebut gula dan yang pahit itu kopi”

Sekian tulisan tentang pemikiran saya, saya haturkan terima kasih banyak untuk para pembaca.

Salam hangat Panggalu Ari

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *