Karena banyaknya yang request buat bahas tentang kaidah pertama dalam buku Atomic Habit, akhirnya aku buat langsung pembahasan di bab 3 yang langsung ke daging dagingnya. Jadi tulisan ini sendiri merupakan rangkuman dari bab 4 – 6 yang menurutku sudah mencakup tentang seluruh hal terkait dalam kaidah pertama dalam merubah kebiasaan, so ok langsung aja.
Bab 4 – Proses pengubahan perilaku selalu dimulai dari kesadaran
- Membuat Habit scorecard, bisa kalian dapetin disini https://jamesclear.com/habits-scorecard
- List daftar kegiatan sehari hari
- Beri tanda \”+\” (Kegiatan bermanfaat/target kebiasaan yang ingin dicapai), \”-\” habit buruk yang ingin dirubah, \”=\” kegiatan sehari hari yang bersifat biasa biasa saja
- Semua tanda bergantung target kita apabila kita ingin membaca buku rutin maka target kita ya membaca buku setiap hari entah di set target berupa per halaman, per menit, semua tergantung pada set target kita (Ingat gak perlu buru buru, lebih baik 5 menit tapi rutin dan konsisten)
- Selalu gunakan pertanyaan kepada diri sendiri untuk berbicara dengan kesadaran kita
- Apakah perilaku ini membantu saya jadi tipe orang yang saya inginkan?
- Apakah kebiasaan ini mendukung identitas yang saya inginkan?
- Selalu mulai dari kesadaran, aumkan kebiasaan setiap pagi \”aku harus menulis hari ini, agar menjadi novelis hebat\”
- Evaluasi kebiasaan kita sendiri melalui habit scorecard yang sudah dibuat, bila kita melakukan kebiasaan buruk akui dan tulis
- Tujuan dari habit card adalah latihan sederhana yang membuat kita sadar akan setiap konsekuensi
Bab 5 – Cara Memulai Kebiasaan Baru
- Detail dalam membuat to do list
- banyak dari kita yang buat to-do list ya sekedar ngapain dan harus apa tanpa menulis detail kapan dan dimana, untuk temen temen jadi buatlah seterperinci mungkin kalau perlu set alarm dan ketika alarm bunyi \”just do it\” gak perlu pikir panjang. It\’s work so just write it dan set alarm ketika kita sudah melakukan hal yang ingin kita lakukan, katakanlah baca buku kadang kita malah larut dalam membaca yang awalnya 1 jam jadi 2 jam, gak masalah asal tetap tahu prioritas aja.
- Banyak orang berpikir mereka kurang termotivasi padahal yah mereka kurang jelas, kapan dan dimana aksi akan dilaksanakan. Ketika semua cukup jelas cukup ikuti dan jalani kegiatannya
- Contoh formula : Aku akan (kata kerja) pada (waktu) di (tempat)
- Contoh : \”Belajar\” Aku akan belajar bahasa inggris pada saat pukul 18.00, selama 30 menit di kamar tidur
- Beri kebiasaan waktu dan ruang untuk hidup
- Menjadikan segala sesuatu terlihat , apabila target kita ingin rutin berolahraga setiap pagi. Maka gantungkan baju olahraga tepat dimana kamu bisa lihat baju itu contoh depan kasur, jadi setiap bangun kita lihat baju itu dan kita ingat kita akan berolahraga, taruh sepatu olahraga di tempat yang bisa kamu jangkau dll.
Simpelnya kebanyakan orang itu males ngelakuin sesuatu hal karena sesuatu itu susah dicara, katakanlah gini : pernah gak kita pengen masak nasi goreng tapi karena pisau dan spatula kalian lupa kalian taruh mana alhasil susah buat geprek bawang dan goreng nasinya akhirnya males dan akhirnya beli, ahahahaha kebiasaan anak kos nih. yah contoh simpelnya gitu. Jadi kalau kita mau rutin baca buku pas mau tidur, caranya setiap bangun pagi beresin kamar lalu taruh buku yang ingin kalian baca di atas bantal, ketika kalian pulang kerja ke kamar tidur atau mau tidur malam kalian liat itu buku dan kalian sempetin baca.
jangan lupa bukan soal berapa lama melakukan sebuah aktivitas atau berapa halaman kalian baca, kuncinya just do it ketika semua sudah tersetting rapi, sebentar gak apa kuncinya just konsiten.
Bab 6- Motivasi itu Overated, Lingkungan Lebih Penting
Terkadang kita menyalahkan motivasi kita, tapi seperti di bab 5 bilang bukan motivasinya melainkan detailnya, Dan sering kali kita lupa menjadikan lingkungan kita menjadi ruang yang nyaman untuk kebiasaan tumbuh. Pernah gak sih kadang kita merasa malas belajar karena meja kita berantakan, malas masak karena alat alat dapur tiba tiba ngilang aja gitu. Nah faktor lingkungan ini adalah hal terpenting agar kita bisa menjalankan sebuah aktivitas.
- Mulailah berpikir tentang lingkungan yang terisi dengan hubungan
- Bagi satu orang sofa adalah tempat membaca yang asik, bagi sebagian orang mungkin sofa tempat enak buat main mobile legend. Jadi kita manusia itu sering banget men-trigger sesuatu aktivitas melalui tempat. Simpelnya kita sering baca di toilet ya kita bakal ke trigger kalau ke toilet ya harus baca buku entah itu e-book. Bagi sebagian orang ada yang kalau boker ke wc sambil rokakan alias ngudut.
- Selalu buat ruangan untuk setiap aktivitas kalian, mungkin terdengar aneh emang masak bangun chemistry sama benda mati. Tapi nyatanya it\’s work. Saya pernah liat bapak bapak kalau baca koran selalu di teras kursi sebelah kira biar kalau baca yang tangan kanannya bisa pegang kopi katanya. Aneh emang dan ketika kita sering bangun hubungan dengan suatu ruang atau benda disanalah tumbuh ruang untuk sebuah kebiasaan
- Kalau susah buat hubungan sama benda benda tersebut gimana ? coba kalian pergi ke kedai kopi yang menurut kalian nyaman pilih ruangan atau duduk yang enak terus misalkan kalian kerjaiin skripsi dan ternyata nyaman, pasti besoknya ngerjaiin skripsi disana lagi, dan ini sering terjadi loh.
Karena terkadang secara psikologi kita membeli atau melakukan sesuatu bukan karena kita mau, tapi karena sebuah sesuatu itu ditunjukan di depan mata kita. Pernah gak sih kalian bayar gitu di alfam*rt atau Indomar*t terus di tawarin tebus murah, yang awalnya gak mau beli karena disodorin aja, alhasil kalian beli. Yap begitulah simpelnya manusia bisa terdorong melakukan sesuatu dengan peluang 50% ketika itu ada di depan matanya.
So buat sesuatu itu terlihat. Pengen rutin lari taruh baju olahraga di depan kasur. Pengen rutin baca taruh buku di Kamar, di Meja yang akan kalian pakai. simpel
Kurang lebih ini yang rangkum dan catat, semoga bermanfaat
Tinggalkan Balasan