Romantisme Buku, Musik, Pekerjaan dan Secangkir Kopi di Sudut Ruang kerja

Sebait sajak yang pernah kukarang berjudul \”secangkir kenikmatan\” kubaca di atas meja kerjaku, bersebelahan dengan buku jurnal harian dan kopi yang berada di cangkir berbentuk lensa yang penuh dengan cerita

Sementara itu hujan baru saja selesai membasahi jalanan depan rumah, secepat datang dan perginya hujan secepat itulah hidup dengan penuh kepelikan ini. Tenang cukup nikmati segalanya. Syukuri semuanya dengan menikmati secangkir kopi.

Malam ini (01.27, Rabu 6 Juni) atau ntah pagi yang kau sebut pagi buta sesuka kalian saja yang kutahu syahdu awal pagi ini aku berhasil merasakan suasana yang berbeda di meja kerjaku yang biasanya hanya itu itu saja yang berisikan calon nomer hp prospek tapi kali ini semua telah kusingkirkan kubiarkan kopi sebelahku menjadi teman sembari mendengarkan lagu lagu indie folk.

Kubiarkan aroma kopiku memasuki lubang hidungku untuk kemudian saling memaknai tanpa perlu saling berbicara. Menyelami dan menikmati aroma, rasa , kepahitan, keasaman dan segala makna yang kau dapati dari secangkir kopi, itu adalah ritual wajib yang harus kulakukan. Bagiku, beragam rasa kopi seperti sebuah kolase dalam kehidupan yang kita alami. Menyelami, setiap karakteristik kopi tak lebih seperti menyelami karakteristik seorang perempuan yang kau cintai, kau perlu mengecupnya, menebak kemudian merasakan perasaan yang timbul, hingga muncul makna yang kau dapatkan dan kau ketahui bahwa dia adalah perempuan yang benar kau cintai. Begitu pula dengan kopi, bedanya, secangkir kopi tak pernah meninggalkanmu tapi kuyakin wanita yang kucintai saat ini yang terpampang di meja kerjaku tak akan pernah meninggalkanku karena dia adalah orang yang kelak akan membuatkankanku secangkir kopi yang tak pernah meninggalkanku itu.

Romantis ya pagi ini terlalu romantis, kubiarkan diriku berkontemplasi tentang Dia, Kopi, Musik, Passion, dan Alam Semesta.

Kubiarkan musik ikut berkontemplasi

Pagi ini musik pilihanku jatuh pada Adhitia Sofyan album How to stop time.

\"\"

Aku adalah pecinta segala jenis musik aku tak akan mencela satu genrepun karena kutahu keberagaman ada sesuatu yang indah hanya saja favorit genreku adalah Folk dan Jazz dan segala musik musik syahdu lainya. Aku adalah seorang penikmat musik. Sama dengan perempuan, musik adalah hal yang membuatmu jadi mudah layu, atau jantungmu berdegup kencang, atau apapun yang kau rasakan. Ia adalah sesuatu yang dapat kita cintai dan mudah kita interpretasikan dengan khusyuk. Merasakan kopi dan mendengarkan musik yang mengalun adalah dua hal mutlak, yang harus kau dapatkan jika kau ingin membiarkan dirimu mengangguk tanpa alasan.

Buku yang berpadu dengan kopi dan musikmu

\"\"

Barangkali, setiap kita memiliki ruang masing-masing tempat menyimpan tumpukan buku dengan rapih, sebagai teman agar tak terlalu kesepian. beberapa koleksi favoritku yang kutaruh diatas meja kerjaku, membaca buku buku ini adalah bagian favorit di pagi yang mulai memekat.

Tak luput dari itu pekerjaan adalah hal yang kunikmati

Menumpuknya pekerjaan bagiku adalah tantangan dan selalu berhasil kunikmati susah senangnya kubagi dalam cangkir kopi pagi ini. Bekerja adalah esensi hidup manusia sebisa mungkin jalani dengan rasa syukur dan pastikan kau mencintainya.

ahhh nikmat sudah pagiku sempurna. Terima Kasih Tuhan

Jalanilah hidupmu seperti halnya menghabiskan secangkir kopi nikmati pelan-pelan walaupun awalnya pahit dan kau tak menyukainya nikmatilah sampai kau merasakan kenikmatan dalam menghabiskanya, Begitupula hidup kenikmatanya harus melalui proses merasakan asam dan dibilas kepahitan.

-Panggalu Raharja-

Bonus pic dari meja kerja saya:

\"\"

Keep spirit jalani hidup dengan semangat, namaste

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *